Kamis, 11 Juni 2009

Alasan Tak Kembali ke Spa


Alasan Tak Kembali ke Spa

Melakukan perawatan tubuh di spa memang bisa menimbulkan sensasi tersendiri berkat rasa relaks dan nyaman yang didapat usai menikmati suasana santai sembari memanjakan diri. Namun dengan maraknya terapi spa seperti sekarang, tak semua spa memiliki standar yang sama. Sejatinya, pelayanan yang diberikan di spa berfokus pada keharmonisan jiwa dan raga dengan mengutamakan kenyamanan dan keindahan. Nah, bila hal-hal berikut Anda temui di sebuah spa, pertimbangkan untuk tidak kembali lagi ke sana.

1. Kotor
Dengan alasan apa pun, spa yang jorok dan tidak punya standar kebersihan yang cukup tidak bisa diterima. Spa seharusnya sangat bersih, mulai dari loker hingga handuk yang pakai. Semua peralatan yang dipakai untuk perawatan haruslah bebas dari bakteri dan kuman. Bagaimana bisa mendapatkan rasa nyaman dan santai bila pikiran Anda justru dipenuhi pertanyaan kapan terakhir tempat ini dibersihkan?

2. Kurang nyaman
Tujuan kita pergi ke spa adalah untuk relaksasi. Kita ingin mengenyahkan segala beban dan penat, mengisi ulang energi, dan dimanjakan. Tapi bila Anda tak merasa nyaman dengan suasana spa atau treatment yang ditawarkan, lebih baik tinggalkan. Anda telah mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk berada di spa, karena itu tidak ada toleransi untuk perlakukan yang tidak sopan atau treatment yang membuat Anda merasa kurang nyaman.

3. Tak sesuai harapan
Kebanyakan interior spa didesain sedemikian rupa untuk memberikan sentuhan yang unik dan berbeda. Misalnya saja suasana bernuansa etnik. Sayangnya kadang dampaknya tidak sama pada setiap orang.

Pada kriteria ketiga ini, kita tidak membicarakan tentang treatment, tapi tentang rasa yang mendominasi hati Anda, sejak pertama masuk hingga pulang. Apakah Anda merasa nyaman dengan atmosfernya? Bisakah merasa relaks? Bila tidak, bisa jadi spa tersebut memang tidak sesuai dengan kepribadian Anda. Mungkin Anda bisa mencari spa dengan konsep yang lain.

4. Terapis yang tidak memuaskan
Kemampuan setiap orang memang tidak sama. Bila jasa yang Anda terima tidak sesuai dengan harapan, Anda berhak memberi kritik dan saran pada spa manajer. Biasanya mereka bersikap proaktif dan dengan senang hati mengganti terapis untuk menangani Anda. Tapi bila pada kunjungan berikutnya tidak juga ada perubahan, ya sudah jangan memaksa. Cari tempat lain, mungkin Anda memang tidak berjodoh dengan spa tersebut.

5. Kurang aman dan berbahaya
Meski sangat jarang, tapi sangat mungkin Anda menjumpai terapis yang kurang terlatih atau bahkan tidak bersertifikat. Setiap terapis di spa memang seharusnya mengikuti kursus keterampilan khusus. Bila Anda menjalani treatment yang membahayakan, misalnya luka yang menyebabkan infeksi, atau pijatan yang justru membuat sakit punggung, Anda berhak untuk komplain. Bahkan memutuskan untuk mencoret spa itu dari daftar.

Sumber : http://kompas.com


1 komentar:

  1. asal jgn Spa Plus + aja... hehe yuk mareee be a entreprenership... binis never die...

    BalasHapus